Selasa, 26 Juli 2016

GILI LABA Sumbawa Timur

Gili Laba, Sumbawa Timur


Taman Nasional Komodo merupakan gugusan kepulauan yang terletak di sekitar perairan Sumbawa dan Flores yang beberapa di antaranya merupakan habitat asli komodo. Keindahan dan keelokan pulau-pulau di sekitar P. Komodo dan P. Rinca juga masuk ke kategori TNK (Taman Nasional Komodo) yang harus dijaga dan berada di bawah pengawasan pemerintah. Banyak di antara pulau-pulau kecil tersebut yang tidak berpenghuni padahal menyimpan keindahan yang mempesona bila dijadikan potensi wisata.
Salah satu diantaranya adalah Gili Laba, sebuah pulau kecil yang letaknya dekat dari P. Komodo hanya sekitar kurang lebih 1 jam perjalanan dari P. Komodo. Dari Labuan Bajo waktu yang dibutuhkan lebih lama lagi yaitu 4jam perjalanan dengan kapal motor. Gili Laba ini secara administratif masuk ke dalam wilayah Sumbawa, sebab letaknya yang lebih dekat dari P. Sumbawa.
Nama Gili Laba mulai populer sebagai destinasi wisata di kawasan Taman Nasional Komodo sejak berjamurnya paket-paket tur sailing trip yang ditawarkan puluhan agen wisata, dari Lombok hingga Labuan Bajo (Flores). Di tengah perjalanannya pasti kapal tersebut akan singgah di pulau-pulau kecil yang dianggap menarik dan menyimpan potensi wisata. Salah satu tempat favorit kapal untuk menepi adalah Gili Laba. Pulau kecil yang tidak berpenghuni ini mulai menarik perhatian wisatawan yang datang ke P. Komodo karena konon menghadirkan panorama alam laut Flores yang tak tertandingi dari atas bukitnya. Memang benar ketika Anda sampai ke Gili Laba hamparan pasir pantainya yang putih dan pemandangan kejernihan air laut yang memiliki degradasi mengagumkan menyambut Anda untuk singgah di tempat ini. Seantero pulau didominasi oleh bukit-bukit savanna yang hijau saat musim hujan dan menguning saat kemarau. Siapapun yang datang ke sini pasti akan menikmati seluruh panorama alam yang disajikannya.
Mulai dari laut yang sangat memancing kita untuk langsung nyebur dan snorkeling atau berada di pantainya untuk berjemur ditemani semilir angin Laut Flores yang cukup kencang. Walau berada dekat dari Taman Nasional Komodo jangan khawatir akan ada hewan predator ini di seluruh pulau. Di Gili Laba hewan-hewan yang tinggal kebanyakan diketahui hanya burung-burung atau serangga-serangga kecil khas padang rumput Indonesia Timur. Selain menikmati langsung keindahan laut dengan snorkeling, kita bisa sekalian mengeringkan badan dengan mencoba tracking ke puncak bukit yang menawarkan pemandangan menakjubkan. Untuk tracking sampai ke puncak dibutuhkan cukup mental dan fisik yang kuat karena tidak jalurnya cukup menanjak tajam hingga ada yang sampai kemiringan 70 derajat.



Waktu yang dibutuhkan untuk sampai puncak kira-kira sekitar 30-45 menit. Terkadang kencangnya angin juga bisa mengendorkan semangat kita, namun jagan khawatir di sekitar pantai kita bisa menemukan patahan-patahan kayu yang bisa berguna sebagai pijakan saaat tracking. Ketika berhasil sampai di puncak pastinya segala keletihan yang dirasakan akan hilang dan berganti dengan bahagianya jiwa melihat pemandangan laut dan Gili Laba serta pulau terdekatnya yang mengagumkan. Entah harus melukiskannya seperti apa yang pasti semua yang sampai di puncak langsung mengambil kameranya untuk mengabadikan lukisan kebesaran Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur.
Semakin tinggi puncak,maka angin yang menerpa semakin kencang adalah ungkapan yang juga harus diperhatikan oleh para wisatawan yang datang agar tidak terlalu berlebihan dalam bergerak karena resikonya lumayan tinggu, yaitu bisa jatuh atau bergelinding ke bawah. Ingin tetap berada di atas memandangi panorama yang tersaji akan tetapi berasa di sana 15-30 menit dirasa sebagai waktu yang paling pas karena faktor angin dan juga harus segera turun ke bawah yang membutuhkan perjuangan serta kehati-hatian.
Walau sebentar tapi pasti akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi siapapun yang pernah melihat pemandangan indah tersebut. Ketika turun waktu yang dibutuhkan biasanya lebih cepat sekitar 20-30 menit saja karena lebih mudah tapi tetap berhati-hati untuk tetap menjaga keseimbangan agar tidak tergelincir ke bawah. Selama ini memang Gili Laba merupakan spot favorit setiap travel agent yang mengadakan sailing trip untuk singgah, akan tetapi bila kita menyewa perahu sendiri dari Labuan Bajo tentunya kita juga bisa merequest untuk singgah di sini setelah mengunjungi P. Komodo. Tapi yang harus diingat adalah waktu untuk pulang dari Gili Laba dianjurkan tidak melebihi jam 2 siang karena pertimbangan arus Laut Flores yang tidak terduga dan juga cenderung kejam serta lamanya perjalanan pulang. Solusinya adalah berangkat dari Labuan Bajo dari subuh hari sehingga sampai di kawasan P. Komodo juga tidak terlalu siang sehingga waktu ke Gili Laba tidak kepepet.
Dengan menyewa perahu dari Labuan Bajo dengan harga sekitar 1 juta rupiah/ harinya tentu rombongan teman-teman ataupun keluarga akan lebih puas menikmati perjalanan karena perahu khusus untuk sendiri. Jangan lupa bawa air minum saat tracking dan sepatu yang cukup tangguh serta pakaian yang sporty (lebih baik tidak pakai rok) agar perjalanan Anda menuju puncak bukit aman dan nyaman.
Dan yang terpenting adalah Semangat! Mau dari Barat mau dari Timur, mau dengan sewa kapal sendiri atau ikutan sailing trip Anda harus sempatkan diri singgah di Gili Laba yang menyajikan pemandangan atas bukit yang tiada duanya.

sumber : http://jalan2.com/objek-wisata/detail/gili-laba

0 komentar:

Posting Komentar